Dinas Pendidikan Jawa Barat Terapkan Pembelajaran Daring Ditengah Pandemi
Di saat pandemi seperti sekarang ini, pihak dinas pendidikan Jawa Barat juga akan melakukan banyak kegiatan supaya proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Bahkan di setiap wilayah juga menerapkan proses pembelajaran yang baru agar dapat membuat siswa tetap mencapai kurikulum untuk kelulusan maupun kenaikan.
Beberapa sekolah, terutama sekolah kejuruan sendiri menerapkan proses pembelajaran secara tatap muka. Namun hal tersebut berlaku juga di beberapa tempat dan khusus pada mata pelajaran praktikum saja. Pasalnya dalam sekolah kejuruan ini, skill merupakan hal penting yang wajib dimiliki oleh siswa.
Sementara itu, proses praktikum juga dijalankan secara langsung bertatap muka. Sehingga perlu dilakukan langsung. Selain itu disdik Jabar juga memberikan cukup banyak bantuan kepada siswa yang tidak mampu supaya bisa tetap belajar. Seperti memberikan gawai percuma serta juga kuota data secara percuma kepada guru dan murid.
Namun diberlakukan pembelajaran baru ini membuat banyak orang tua mengeluh. Sebab mereka tidak bisa mengajari anaknya untuk beberapa pelajaran yang tidak diketahui. Apalagi siswa yang tidak dapat mengoperasikan sistem belajar yang baru ini. Pemerintah sedang mengupayakan juga untuk belajar langsung dengan menerapkan beberapa poin penting.
Pembelajaran Online Saat Pandemi Covid
Memang adanya pandemi covid-19 sejak tahun 2020 memang memberikan dampak pada banyak sektor. Termasuk di bidang pendidikan juga terkena imbasnya. Siswa dan siswi yang masih bersekolah harus ikut merasakan dampak dengan bersekolah di rumah atau pembelajaran daring. Program ini dijalankan di setiap sekolah.
Seperti dinas pendidikan Jawa Barat juga menerapkan program sekolah online untuk semua pelajar di Jabar. Kebijakan ini sendiri memang dijalankan di semua tempat pendidikan seluruh Indonesia, bahkan dunia. Semula pembelajaran dilakukan dengan cara langsung bertatap muka. Namun berubah ketika pandemi virus corona ini semakin menyebar.
Pembelajaran yang dijalankan di rumah ini dilakukan untuk memberikan sebuah pengalaman baru kepada para pelajar. Tetap saja, meskipun dijalankan jarak jauh, tenaga pendidik harus bisa mencapai target untuk kurikulum kenaikan serta kelulusan harus diterapkan. Akan tetapi metode belajar baru ini mendapatkan banyak respon negatif.
Terutama dari para orang tua wali. Banyak dari mereka yang mengeluh kerepotan serta tidak bisa ikut kegiatan belajar secara daring yang diterapkan oleh dinas pendidikan Jawa Barat serta daerah lainnya. Tidak sedikit orang yang menginginkan agar pembelajaran online ini segara dihentikan dan kembali ke tatap muka.
Karena menggunakan internet, maka pastinya juga memerlukan data kuota. Sementara itu pemerintah juga memberikan kuota gratis untuk pelajar dan pengajarnya. Sehingga lebih meringankan beban selama proses pembelajaran berlangsung kala masa pandemi saat ini. Di Jabar sendiri juga memberikan bantuan kuota internet untuk proses lancarnya pembelajaran.
Lolos Verifikasi Ikut Kelas Offline
Sekarang setelah diterapkan new normal saat pandemi covid-19 ini pemerintah serta dinas pendidikan Jawa Barat juga melangsungkan program baru yakni menjalankan pembelajaran menggunakan metode tatap muka. Tetapi tetap saja untuk beberapa aturan diberlakukan dalam pelaksanaan proses belajar ini. Sehingga tetap dapat meminimalkan kasus covid.
Meskipun lokasi sekolahnya berada di zona hijau, tetapi tetap saja tidak langsung diberlakukan pembelajaran tatap muka. Sebab masih ada beberapa poin yang wajib diperiksa lebih dulu. Jika sekolah tersebut memenuhi kriteria, maka dapat menerapkan program tersebut. Untuk kriterianya seperti sekolah wajib ada di zona hijau.
Selain itu untuk kegiatan bertatap muka langsung ini juga diprioritaskan bagi pelajar yang tidak didukung adanya jaringan internet atau disebut sebagai blank spot. Jadi memang tidak semua tempat belajar dapat menerapkan sistem pembelajaran ini ditengah pandemi covid-19. Sekalipun masuk dalam area zona hijau.
Sementara itu, jenjang SMK atau sekolah menengah kejuruan sendiri, dari dinas pendidikan Jawa Barat sistem tatap muka ini akan diterapkan pelajaran yang sifatnya ialah praktikum saja. Sebab jika ingin mendapat sertifikat untuk skill sendiri memang diharuskan untuk langsung melakukan praktik.
Bahkan pengajarnya juga tidak semuanya dapat ikut langsung dalam proses pembelajaran ini. Ada beberapa poin yang juga wajib diperhatikan. Misalnya yang boleh ikut adalah guru dengan usia dibawah 45 tahun, serta tidak punya penyakit lain yang akan menganggu proses kegiatan belajar selama pandemi ini.
Tenaga Pendidik Jabar Diberikan Vaksin
Disdik atau dinas pendidikan Jawa Barat telah mengajukan agar tenaga pendidik dilakukan vaksinasi di seluruh Jabar. Tentu saja pemberian suntik vaksin tersebut nantinya tetap akan dijalankan secara bertahap. Terutama untuk tenaga pengajar yang akan melakukan aktivitas belajar secara tatap muka langsung.
Bukan hanya itu saja, untuk pemberiannya juga akan diprioritaskan untuk guru yang usianya sudah lanjut. Tahapan vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah nantinya juga akan diberikan sesuai program. Memang vaksinasi untuk pendidik ini sangat penting diterapkan setelah digunakan tenaga pada medis.
Tentu saja hal tersebut diterapkan agar proses kegiatan belajar dapat dilaksanakan dengan baik tanpa ada yang terkena covid. Untuk pemberian vaksin bagi para pengajar sendiri diajukan sesuai jumlah tenaganya sendiri di Jabar. Pastinya suntikan tersebut diberikan pada pengajar yang melalukan kegiatan belajar secara langsung dulu.
Berdasarkan dinas pendidikan Jawa Barat, untuk yang mengikuti pembelajaran langsung secara offline sendiri tidak semuanya. Hanya beberapa ratus saja yang sudah disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Bahkan masih ada banyak sekolah yang belum bisa menerapkan pembelajaran ini karena berada di lokasi dengan tingkat kasus covid tinggi.
Untuk penerimaan vaksin tersebut agar dapat bekerja secara optimal, maka semua yang akan disuntik juga harus melakukan pemeriksaan dulu. Hal ini sangat penting untuk diterapkan agar saat pemberian vaksin dapat maksimal. Walaupun sudah diberi suntikan ini sendiri juga tetap harus taat akan protokol kesehatan.
Proses Pembelajaran Langsung di Jabar
Kegiatan belajar mengajar digelar secara langsung oleh dinas pendidikan Jawa Barat sendiri juga sudah menyiapkan bagaimana skemanya. Mengenai aktivitas pembelajaran ini sendiri juga dijalankan dengan bertahap dengan memperhatikan lebih dulu bagaimana zona penyebaran di wilayah tersebut serta upaya maupun kesiapan guna pencegahannya.
Meskipun dibuat kegiatan belajar secara tatap mula langsung ini, menganut prinsip untuk menunjang keselamatan pelajar atau gurunya juga. Ini merupakan poin penting dan utama yang wajib diperhatikan oleh setiap pihak. Setiap sekolah yang akan menggunakan sistem ini harus sudah siap akan banyak hal.
Para pengawas yang dari disdik nantinya akan melihat bagaimana kesiapan dari sekolahnya. Tentu saja didampingi oleh kepala desa serta camat daerah setempat. Apabila masih banyak ada kekurangannya, maka wajib dilengkapi dulu. Namun apabila sekolah sudah memenuhi semua hal yang dibutuhkan, maka bisa langsung disampaikan ke dinas.
Untuk pelaksanaan pembelajarannya sendiri akan diterapkan metode blended learning. Di mana nanti siswa akan belajar ke sekolah langsung secara bergantian atau shift. Sehingga satu kelas akan dibagi dua atau tiga, sesuai aturan. Pihak dinas pendidikan Jawa Barat tentu sudah menyiapkan hal yang dapat meminimalkan penyebaran covid.